Bisnis berbasis "Multilevel Marketing" (MLM) atau sistem penjualan
langsung mulai tahun 2012 mulai terlihat cerah dan tetap menawarkan
keuntungan jika digarap dengan serius.
Menurut Lintang Kirana Sari, konsultan kecantikan Oriflame
Indonesia, sampai saat ini bisnis MLM masih dianggap "miring" oleh
sebagian kalangan karena dianggap yang bergabung terlebih dahulu banyak
diuntungkan. Namun, Lintang menepis anggapan yang berkembang di
masyarakat tersebut. "Padahal, kesempatannya sama. Bisa saja yang baru
bergabung bonusnya lebih besar dari yang senior. Tergantung kerja atau
'nggak', ini bedanya dengan 'money game'," papar Lintang.
Ibu dari tiga putra ini bergabung dengan bisnis MLM berbasis
jaringan ini sejak 2009. Awalnya sempat tidak aktif, namun setelah
melihat bonus yang diterima teman yang dulu mengajaknya cukup besar,
akhirnya Lintang kembali bersemangat. "Saya sadar, ini bisnis serius,"
kata dia.
Lintang berpendapat bisnis MLM pada dasarnya sama dengan pemasaran
produk biasa. Bedanya, karena pemasaran MLM langsung ke konsumen jadi
tidak ada biaya yang dibebankan.
"Seberapa banyak penjualan yang kita capai, sebanyak itulah komisi yang masuk ke rekening kita," ujarnya.
Meski enggan menyebutkan berapa komisi yang telah diraihnya, Lintang
mencontohkan rekannya yang baru tiga tahun menekuni bisnis MLM ini
sudah menuai komisi hingga Rp 20 juta per bulan, dan itu belum termasuk
bonus yang lain.
"Alhamdulillah, yang saya dapat melebihi gaji waktu kerja dulu. Buat
kami sebagai ibu rumah tangga lebih dari cukup,? ungkap Lintang. Yang
membuat Lintang makin bersemangat, bisnis yang dijalaninya ini bisa
diwariskan tanpa harus mengulang level dari awal.
Untuk itu, ia memberikan kiat sukses dalam berbisnis MLM, yaitu
kerja keras dan selalu memandang calon pembeli atau anggota baru
memiliki potensi yang sama, yaitu tidak didasarkan pada latar belakang
pendidikan dan ekonominya.
Saat ini jumlah perusahaan berbasis MLM di Indonesia mencapai 300
perusahaan, dan yang telah memiliki Surat Izin Penjualan Langsung
(SIUPL) sampai akhir tahun 2011 sekitar 120 perusahaan.
Berdasarkan data Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), pada
2009 omzet bisnis MLM mencapai Rp 7,6 triliun atau mengalami
pertumbuhan 5-10 persen per tahun.
Disadur dari mlmstats.net
Redaktur : Endah Hapsari
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar